BUKU BAGUS

TULISAN PERTAMA DI LAUH MAHFUZH

Nabi Muhammad s.a.w. bersabda, “Ketika Allah menciptakan qalam, kemudian lauh, Allah memerintahkan qalam untuk mendatangi lauh. Allah berfirman kepada qalam, “Wahai qalam”.

Qalam menjawab, “Aku sambut panggilan-Mu dan aku siap menerima perintah-Mu Ya Rabbi”

Allah memberi perintah, “Tulislah pertama kali bismillaahirrahmaanirrohaiimi”.

Ketika qalam menulis “ba” keluarlah darinya cahaya yang menyinari segala sesuatu di malakuut dari mulai ‘arsy sampai bumi. Bertanyalah qalam, “Ya Rabbi ! Apakah “ba” ini ?”

Allah menjawab, “Ba ini adalah bariiun liummati Muhammadin (pembebas untuk umat Muhammad)”

Allah memerintahkan pula qalam menulis “siin”.

Ketika qalam menulisnya, keluarlah dari lekukan-lekukannya beberapa cahaya. Cahaya yang satu memancar ke ‘arsy, yang satu ke kursi dan yang satu ke surga. Ketika qalam melihat ketiga cahaya ini, ia bertanya, “Ilahi, Apakah cahaya-cahaya ini ?”

Allah menjawab, “Ini adalah cahaya umat Muhammad ‘alahish shalaatu wassalaam. Adapun cahaya yang memancar ke ‘arsy adalah cahaya al-saabiqiin, cahaya yang memancar ke kursi adalah cahaya al-muqtashidiin dan cahaya yang memancar ke surga adalah cahaya al-‘aashiin dan azh-zhaalimiin di antara mereka”.

Allah memerintahkan pula qalam menulis “mīm”.

Ketika qalam menulisnya, keluarlah darinya cahaya yang lebih terang dan lebih bersinar dari cahaya “ba” dan “siin” sehingga menyinari segala sesuatu dari ‘arsy sampai bumi. Terdiamlah qalam dalam ketakjuban seribu tahun. Setelah itu bertanyalah qalam, “Ya Rabbi, Apakah cahaya ini ?”

Allah menjawab, ”Ini adalah Nur Muhammad ‘alaihish shalaatu wassalaam. Dia adalah kekasih-Ku, pilihan-Ku dan rosul-Ku. Ini Sayyid seluruh nabi dan rosul. Dan tidak Aku ciptakan segala sesuatu, kecuali karenanya”.

Ketika qalam mendengarnya maka berkeinginanlah untuk menyampaikan salam pada Nur Muhammad ‘alaihish shalaatu wassalaamu, kemudian meminta idzin melakukannya. Kemudian berkatalah qalam, “Assalaamu ‘alaika (salam bagimu) wahai Rasuulallaah - wahai Habiiballaah dan wahai Nuurallaah.

Allah berfirman, “Wahai qalam ! engkau telah menyampaikan salam kepada kekasih dan rasul-Ku padahal ia saat ini tidak ada, sedangkan apabila ia hadir pastilah ia akan menjawab salammu, karena itu Aku jawab padamu karenanya. Bagimu salam dari-Ku wahai qalam”.

Allah memerintahkan qalam menulis Allah Ar-Rahmaan Ar-Rahiim.

Bertanyalah qalam, “Ya Rabbi,Apakah nama-nama ini bagi-Mu ?”

Allah Yang Maha Tinggi menjawab, “Aku - Allah - untuk as-sabiqiin, Aku - Ar-Rahmaan – untuk al-muqtashidiin dan Aku - Ar-Rahiim - untuk al-‘aashiin dan azh-zhaalimiin”.

Dalam sebagian keterangan disebutkan bahwa as-saabiqiin adalah orang yang kebaikannya amat banyak – jauh melebihi keburukannya. Al-Muqtashidiin adalah orang yang kebaikan dan keburukannya berbanding. Al-‘aashiin adalah orang yang keburukannya jauh melebihi kebaikan yang dilakukan.