BUKU BAGUS

ITU SHAHIH ATAU TIDAK ? DARI MANA SUMBERNYA ?

Zaman kita saat ini adalah era di mana informasi berada di genggaman tangan kita. Kita memiliki kemudahan untuk mengkases informasi berbagai hal. Namun, kita pun diserbu oleh berbagai berita dan informasi yang tidak jelas sumbernya. Banyak issue bertebaran. Banyak hoax beredar menjadi viral.

Bagaimana era informasi ini kita sikapi ?

Setidaknya kita perlu memperhatikan firman Allah SWT :

يايها الذين امنوا اجتنبوا كثيرا من الظن ان بعض الظن اثم و لا تجسسوا و لا يغتب بعضكم بعضا ....

Wahai orang-orang yang beriman, JAUHILAH KEBANYAK PRASANGKA, sungguh sebagian prasangka itu adalah dosa dan JANGANLAH KALIAN MENCARI-CARI KESALAHAN ORANG LAIN (TAJASSUS) dan JANGANLAH SEBAGIAN DARI KALIAN MENGGUNJING SEBAGIAN YANG LAIN …..” (QS Al-Hujurat ayat 12)

يايها الذين أمنوا ان جاءكم فاسق بنبإ فتبينوا أن تصيبوا قوما بجهالة فتصبجوا على ما فعلتم ندمين

“Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepada kalian orang fasiq membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti (TABAYYUNLAH / KLARIFIKASI DAN VERIFIKASILAH) agar kalian tidak menimpakan suatu mushibah kepda suatu kaum dengan kebodohan (tanpa mengetahui keadaan sebenarnya), sehingga menyebabkan kalian menyesal atas perbuatan itu” (QS Al-Hujurat ayat 6)

Maka setiap berita dan informasi seyogyanya selalu ditelusuri lebih dahulu dari mana sumber asalnya dan siapa yang meriwayatkannya sehingga sampai ke kita.

Kita perlu bertanya kepada yang menshare informasi “dari mana sumbernya ?” dan “dari mana rangkaian sanad penyampaiannya (periwayatannya) ?“

Ketika tidak jelas sumber dan rangkaian sanad penyampainnya, maka kita bisa putuskan bahwa berita itu tidak shahih, bahkan cenderung maudhu’, cenderung palsu dan hoax saja.

Selain itu, kita perlu pula memperhatikan apa yang dicantumkan di awal shahih muslim :

كفى بالمرء كذبا ان يحدث بكل ما سمع

“Cukuplah seseorang itu dikatakan pembohong  ketika menceritakan segala hal yang didengarnya”

Dalam konteks zaman kita ini, bisa kita katakan “cukuplah seseorang itu dikatakan pembohong ketika ia menyebarkan, menshare semua berita dan informasi yang dia terima tanpa melakukan klarifikasi dan verifikasi atas kebenarannya”

Semoga kita semua termasuk yang mendapatkan perlindungan Allah, diselamatkan dari terjebak sebagai pembohong, diselamatkan dari berperilaku tajassus, dari memberi gelar buruk kepada orang lain, dari ghibah, dari menyebar fitnah dan dari olok-mengolok.

Wallaahu a’lamu bish shawaab